REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Pemerintah China mengkritik rencana Jepang untuk kembali meningkatkan anggaran pertahanan. Beijing menyebut rencana itu sebagai dorongan kekuatan kelompok sayap kanan yang ingin mewujudkan remiliterisasi. Jepang diberitakan sedang menyusun anggaran pertahanan senilai sekitar 9 triliun yen (sekitar 58,12 miliar dolar AS) dalam tahun fiskal selanjutnya yang dimulai pada April 2026, termasuk untuk melengkapi kapasitas militer dengan rudal jarak jauh dan "drone". Angka tersebut akan melampaui rekor 8,7 triliun yen untuk anggaran pertahanan tahun fiskal saat ini yang dimulai April. Lin Jian menyorot pernyataan PM Takaichi tentang Taiwan yang mengancam penggunaan kekuatan terhadap China.
Source: Republika December 27, 2025 08:30 UTC