Tak ingin kondisi mentalnya terganggu karena bos yang toxic, beberapa orang memilih untuk resign atau keluar dari pekerjaan. Resign karena bos yang toxic dan intervensi pekerjaanSekitar dua minggu yang lalu ia akhirnya memutuskan resign dari pekerjaannya sebagai salah satu produser di sebuah production house di Yogyakarta. Titik itu menurutnya jadi waktu yang tepat untuk resign dan keluar dari bos yang toxic. Resign karena bos toxic adalah pilihan terakhirNamun, pilihan untuk resign ketika menghadapi bos yang toxic sebaiknya menjadi pilihan terakhir. Langkah lain adalah memahami (bukan memaafkan) dari setiap perilaku toxic bos atau atasan.
Source: Koran Tempo January 21, 2024 05:04 UTC