KOMPAS.com - Sebagian warga pesisir di Indonesia mendapatkan penghasilan dari memproduksi garam. Produsen garam lokal masih membuat garam secara tradisional dengan mengalirkan air laut ke dalam tambak-tambak dibantu kincir angin. Untuk meningkatkan kualitas garam dan membantu meningkatkan produksi petani garam lebih baik lagi, mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember ( ITS) Surabaya mempunyai inovasi Smart House Salt Maker dengan tenaga surya yang bernama SHASA. "SHASA ini merupakan rumah garam yang berbentuk setengah lingkaran dan di bawahnya terdapat kolam garam dan lampu pemanas," terang Arif seperti dikutip dari laman its.ac.id, Minggu (28/2/2021). Produksi garam tak terpengaruh cuacaArif mengungkapkan, lampu pemanas tersebut dikontrol menggunakan arduino dan sensor berfungsi untuk memanaskan air laut yang masuk ke dalam rumah garam.
Source: Kompas February 28, 2021 09:56 UTC