Sistem ini tidak hanya boros secara ekonomi, tetapi juga bersifat merusak lingkungan karena menyedot energi dan menciptakan limbah. Plastik sebaliknya bukan bahan daur ulang yang baik, karena acap tercampur dengan material lain dan mengandung bahan kimia berbahaya. Konsumen juga bisa memilih produk yang lebih tahan lama di supermarket, atau produk dengan kemasan yang mudah didaur ulang. Saat ini ada banyak negara yang memberikan insentif bagi perusahaan yang sudah mengaplikasikan desain ramah daur ulang dan minim limbah. Lembaga penelitian World Research Institute memperkirakan, hingga tahun 2030 ekonomi sirkular akan membantu menciptakan enam juta lapangan kerja baru.
Source: Koran Tempo March 15, 2024 20:50 UTC