Di sisi lain, lanjut Ibrahim, bank nasional Swiss diperkirakan akan menurunkan suku bunga kebijakan utamanya sebesar 25 bps untuk pertemuan kedua berturut-turut. Bank sentral Norwegia kemungkinan tidak akan mengubah suku bunga kebijakan utamanya. Sementara itu, faktor internal pelemahan rupiah adalah karena faktor kebijakan moneter Bank Indonesia dalam mempertahankan suku bunganya di angka 6,25 persen. Dengan pergerakan rupiah saat ini serta sentimen-sentimen yang memengaruhinya, Ibrahim memproyeksikan rupiah akan melanjutkan pelemahan pada Jumat (21/6/2024). “Sedangkan untuk perdagangan besok, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp 16.420-Rp.16.500 per dolar AS,” tutup Ibrahim.
Source: Republika June 20, 2024 14:40 UTC