JEMBER, KOMPAS.com – NH dan FT, orangtua dari seorang mahasiswa berinisial MRE, meminta bantuan DPRD Jember untuk membebaskan anaknya yang ditahan Polres Jember. MRE, mahasiswa baru di salah satu sekolah tinggi ekonomi di Jember itu, diduga terlibat dalam perusakan saat demonstrasi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja di depan Kantor DPRD Jember beberapa waktu lalu. “Kondisi adik kami, MRE sedang menjalani proses penahanan di Polres,” kata penasihat hukum MRE, Achmad Syarifudin kepada Kompas.com di DPRD Jember, Selasa (17/11/2020). Menurutnya, MRE ditahan karena diduga terlibat dalam aksi perusakan dalam demonstrasi penolakan UU Cipta Kerja tersebut. Ia berusaha menjalin komunikasi dengan DPRD Jember dan polisi agar MRE bisa dibebaskan.
Source: Kompas November 17, 2020 06:45 UTC