Teknologi ini dapat membantu mempercepat proses underwriting dan meningkatkan akurasi penilaian risiko. Menurutnya, selama ini proses seleksi risiko pada saat penutupan asuransi untuk ketentuan conditional automatic cover (CAC) atau free cover limit (FCL) kurang ketat. Proses underwriting yang efektif dan efisien menjadi kunci dalam memitigasi risiko asuransi jiwa kredit," kata Rinaldi.Pernyataan Rinaldi ini dikemukakan saat meluncurkan aplikasi bernama Seleris. "Seleris bisa jadi solusi inovatif dan kreatif membantu lembaga keuangan memenuhi kewajiban seleksi risiko sebagaimana tercantum dalam aturan POJK," kata Rinaldi.Pasal 22 ayat 3 POJK menyatakan perusahaan asuransi wajib melakukan seleksi risiko sesuai pedoman seleksi risiko. "Alat ini juga dapat membantu meningkatkan penetrasi asuransi kredit di Indonesia dan memberikan akses lebih mudah bagi masyarakat mendapatkan produk asuransi kredit," kata dia.
Source: Media Indonesia March 01, 2024 04:38 UTC