Anggapan itu muncul karena mayoritas netizen tidak menyebut sosok figur yang layak dalam pandangan mereka untuk menjadi presiden baru. Meski demikian, Ray tidak memungkiri, adanya tagline itu disebabkan oleh adanya sebagian masyarakat yang tidak puas terhadap kinerja pemerintahan era presiden Jokowi. Hal itu menjadi sesuatu yang wajar, pasalnya saat terpilih menjadi presiden, Jokowi tidak di pilih 100 persen oleh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, Habiburokhman menilai pengadian Jokowi menjadi orang nomor satu pada 2019 nanti sudah selesai. "Tentu ada masyarakat yang mendukung beliau, tapi juga ada masyarakat yang tidak mendukung beliau," papar Habiburokhman.
Source: Jawa Pos April 08, 2018 12:56 UTC