REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Jumlah pembunuhan terkait narkoba di Filipina telah mencapai 2,000 jiwa. Sejak terpilih dua bulan lalu, Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah berjanji untuk menghapus perdagangan narkoba lewat jalur keras. "Beberapa orang di luar negeri harus memahami mengapa banyak orang yang terbunuh dalam kampanye anti-narkoba ini. Pemerintah AS mengatakan pada Senin (29/8), Presiden AS Barack Obama akan bertemu Duterte di Laos pada 6 September mendatang. Sebelumnya, bidang HAM Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah mendesak pemerintah Duterte untuk berhenti menggunakan kekerasan dalam memerangi kejahatan narkoba di Filipina.
Source: Republika August 30, 2016 15:45 UTC