REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Lebih dari 1.000 anggota Hamas menjalani pengobatan medis di rumah sakit Turki, kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin (13/5/2024), seraya mengingatkan kembali kelompok perlawanan Palestina itu tidak dianggap teroris oleh Ankara. “Di negara saya, 1.000 lebih anggota Hamas saat ini mendapat pengobatan di rumah sakit kami ... Begitu banyak anggota Hamas yang terbunuh. IDF mulanya menginvasi wilayah timur kota Rafah dan menguasai sisi Gaza di perbatasan Rafah. Pada 7 Oktober 2023 Hamas meluncurkan serangan roket besar-besaran terhadap Israel dan menerobos perbatasan serta menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer. Lebih dari 100 sandera juga diyakini masih ditahan Hamas di Gaza.
Source: Republika May 14, 2024 21:50 UTC