PEMERINTAH berencana menyalurkan subsidi langsung dalam bentuk bantuan tunai langsung (BLT) ke masyarakat miskin. Pengamat ekonomi dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, menerangkan tantangan pertama yang harus diwaspadai ialah akurasi data penerima BLT. Dalam pengalaman sebelumnya, distribusi BLT sering kali menghadapi tantangan validasi data penerima. Jika data penerima tidak akurat, alokasi BLT bisa salah sasaran dan malah memperburuk situasi sosial ekonomi. Ketergantungan yang terus-menerus pada BLT tanpa perbaikan dalam daya beli masyarakat atau peningkatan kesempatan kerja bisa menimbulkan budaya subsidi yang melemahkan daya saing ekonomi nasional.