ilustrasi(freepik.com)BADAN Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, berdasarkan hasil pemantauan, dalam siklus harian, konsentrasi PM2,5 tertinggi di wilayah DKI Jakarta ialah selepas malam hari hingga menjelang pagi hari. Selanjutnya, selepas pagi hari, tingginya aktivitas masyarakat menyebabkan konsentrasi PM2,5 tetap tinggi hingga perlahan turun menjelang sore hari. Baca juga : DKI Bayar Rp207 Miliar untuk Formula E, DPRD: Jangan MaksaIa menyatakan, ada berbagai faktor pemicu tingginya konsentrasi polutan. "Tapi tahun-tahun ke depan kita juga akan meningkatkan pemantauan PM2,5 ke wilayah Indonesia timur dan wilayah wisata," ucap dia. Pengukuran konsentrasi PM2,5 menggunakan metode penyinaran sinar beta dengan satuan mikrogram permeter kubik.


Source:   Media Indonesia
October 14, 2024 11:33 UTC