REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Di tengah ketegangan akibat ancaman serangan balasan Iran, Politik melaporkan, Israel kekurangan amunisi yang dibutuhkan untuk menangkis serangan besar yang diperkirakan akan dilakukan oleh Iran dan Hizbullah pekan ini. Serangan Iran pada 13 April lalu, yang melibatkan lebih dari 300 rudal dan pesawat tak berawak, hampir seluruhnya berhasil dicegat oleh koalisi sekutu yang membantu militer Israel. Meski demikian, negara-negara Arab merasa frustrasi dengan pembunuhan pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh oleh Israel di Teheran dan pemimpin Hizbullah, Fuad Shukr, di pinggiran kota Beirut. Jika serangan bulan April dipimpin oleh Iran dengan proksi lain yang ikut serta, Hizbullah diprediksi akan memiliki lebih banyak peran setelah kematian Shukr. “Ini adalah kapasitas persediaan kubah besi (kubah besi) Tidak ada cukup kubah besi di dunia untuk menangani 100.000 roket, dan itu bukan kesalahan kubah besi atau sistem lainnya.