”Ke sini-sini pegang kelas II, pegang kelas I selama dua tahun, dan sekarang kembali ke kelas II,” tuturnyaDengan status sebagai honorer, gaji yang diterima Supriyani pun masih rendah. Seperti potret gaji guru honorer lain di sekolah lain, gaji yang diterima Supriyani maksimal hanya Rp 300 ribu. ”Kalau yang dulu awal honor itu masih Rp 200 ribu, terus naik Rp 250 ribu, dan sampai sekarang Rp 300 ribu. Tentu, mengajar anak-anak yang masih di tahap belajar mengelola emosi dan perilakunya menjadi tantangan tersendiri. Suami Supriyani, Katiran mengatakan bahwa sehari-hari ia memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan bekerja sebagai buruh bangunan, petani, dan serabutan lainnya.


Source:   Jawa Pos
November 04, 2024 12:34 UTC