Bahwa sebagian besar orang yang masuk perangkap terorisme dan radikalisme adalah orang-orang yang dengan Tingkat ekonomi dan pendidikan rendah. Namun kemudian adagium itu tidak sepenuhnya benar karena seiring waktu, banyak sekali warga negara yang terpapar radikalisme berasal dari Tingkat pendidikan memadai dan ekonomi yang baik pula. Radikalisme tidak semata menyasar kaum bawah dengan alasan ekonomi. Dalam cerita yang pernah ditulis oleh sebuah media asing, keluarga itu kemudian kembali ke Indonesia atas usaha pemerintah Indoensia setelah ISIS kalah dalam peperangan Suriah dengan ISIS itu. Kedepan, kita harus mewaspadai alifiasi generasi muda dengan ormas-ormas tertentu yang sering terlibat radikalisme di masa lalu karena mereka pasti tetap memperjuangakan apa yang diyakininya.


Source:   Koran Tempo
November 14, 2024 22:55 UTC