Namun, kardinal Katolik di Myanmar telah memintanya tidak menggunakan istilah itu saat berada di Myanmar karena khawatir dapat menyebabkan kekerasan di negara mayoritas penganut Buddha tersebut. Mereka khawatir, jika Paus menggunakan istilah tersebut, militer dan pemerintahan mayoritas umat Buddha Myanmar akan melawan orang Kristen yang minoritas. Paus dijadwalkan bertemu pemimpin de facto Myanmar Aung San Suu Kyi dan kepala militer Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing. Umat Katolik di Myanmar hanya berjumlah 700 ribu orang dari 51 juta penduduk Myanmar. Pria berusia 20 tahun itu mengatakan, dia berharap usaha Paus dapat membantu mengembalikan hak etnis Rohingya, termasuk hak kewarganegaraan di Myanmar.
Source: Republika November 28, 2017 03:11 UTC