Kami sangat menyesalkan muncul kejadian ini, dan menuntut pelaku minta maaf. Jangan hanya menghapus postingan di Twitter,” kata pria yang akrab disapa Gus Yusuf, Rabu (14/9/2022). Sekali lagi, perbedaan pendapat itu wajar, tapi tidak boleh menyerang pribadi, apalagi pakai kata-kata kasar,” katanya. Insya Allah kultur pesantren itu arif dan bisa memaafkan karena itu ajaran para kiai, sekalipun kepada orang yang nyata-nyata salah,” tuturnya. Dari situ yang bersangkutan bisa belajar menyikapi perbedaan pendapat dan menahan diri di media sosial.
Source: Republika September 15, 2022 08:48 UTC